Kamis, 06 November 2008

Loro-Blonyo pake kaos kutang

Pernah tahu ga kenapa sebagian orang jawa kalo merit co-cewenya nyaris topless?. Jadi ceritanya gini, kancut kemaren sedikit mengkritisi tradisi jawa itu ke calon nyonya. Alasan Kancut tiada lain dan tiada bukan adalah betapa banyaknya jamu tolak angin yang kiranya perlu diminum oleh kedua mempelai setelah resepsi pernikahan.

keribetan lainnya adalah ditengah suasana yang hiruk pikuk para undangan, kita sibuk sendiri benahin kemben (bener ga tuh tulisannya). Belom lagi yang cowo kudu mempertontonkan dadanya (yang mending bidang) itu keseluruh hadirat masayarakat undangan yang kancut yakin sebagian besar diantaranya bahkan ga perduli dengan apa yang mereka pakai. bagi mereka yang penting adalah lokasi gubuk-gubuk makanan disisi-sisi pelaminan.

Calon kancut emang ada keturunan ningrat jawa gitu, jadi penggunaan kostum semacam itu rupanya menjadi sebuah keharusan. Sementara kancut berasal dari keluarga Padang yang relijius (keluarga lho ya...kancut belum tentu). Bertelanjang dada bukanlah pilihan yang bijak menurut bunda kancut. Beliau bilang cenderung cabul tar kancut terjerat undang2 pornografi dan porno-karno.

Diakhir perdebatan, kancut akhirnya menggagas penggunaan singlet warna kulit biar bulu dada kancut ga ikut eksis. terlihat aneh sih rada-rada mirip penari balet melambay gitu sih memang tapi gimana dunks namanya juga usaha......?

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Woi gua orang Jawa kawin juga ga setengah topless

dodol mengatakan...

Itulah hebatnya orang Jawa. Fokusnya melayani orang dan menghargai tradisi. Sisanya... pengorbanan penuh untuk memenuhinya.

Hayo coba dibayangkan... si mempelai cowok pake kemben, dan mempelai cewek completely topless.. yyyuuk pasti melambai juga kan? :)